Selasa, 28 Juni 2016

Bohongi saya dengan cara yang berbeda

Di jaman wall post hari gini masih nulis blog? Yah saya emang selalu menjadi orang klasik di setiap masa. Some people know that :D

Jadi tulisan ini bukanlah kisah cinta walau sepertinya cocok buat jadi judul novel drama. Kalimat dalam judul tulisan ini adalah komentar yang pernah saya tulis di wall post teman saat kami berdiskusi mengenai siapa yang lebih layak memimpin negeri ini pada masa pilpres 2014 lalu (iya pilpres.. bosen bosen dah). Opini yang beredar luas saat itu - yang juga turut mempengaruhi opini teman-teman saya - adalah pelabelan jokowi sebagai seorang pembohong. Gak usah diceritakan lagi bagaimana label itu bisa tersemat, saya rasa sudah pada paham semua. Dan saya pikir sebagian dari masyarakat saat ini pun banyak yang masih berpikiran sama dan akhirnya saya bisa melihat bahwa betapa banyak orang merasa takut untuk dibohongi. Bagi saya pribadi kalau mau sedikit melihat lebih luas, berapa persen sih politikus yang benar-benar jujur dalam mengemban tugasnya? Bukankah kita sepakat bahwa selama ini dibohongi oleh banyak politikus? Dan kalau jokowi adalah seorang politikus pembohong, lalu apa bedanya dengan politikus-politikus lainnya? Makanya saat itu saya memberi komentar : setidaknya bohongi saya dengan cara yang berbeda, karena saat itu saya lihat jokowi mampu memulai dengan cara yang berbeda