So why am I so sceptic?
Saya ingat saat itu tahun 2004 waktu masih menjadi mahasiswa di suatu pelosok di dimensi lain bernama Inderalaya. Saat itu adalah masa pertarungan pilpres yang baru saja memasuki babak pertama which I don't care it much. Hari itu sebenarnya adalah hari saya pada umumnya hingga saat saya melintasi samping masjid Al Hijrah saya menemukan kertas berserakan di tanah yang iseng saya baca.
Satu Ayat
Sampaikan walaupun hanya satu ayat, dan ini adalah satu ayatku
Selasa, 30 Januari 2018
Kamis, 21 September 2017
Imam Mahdi dan Riba
Imam Mahdi dan Riba? Memang ada hubungannya ya? Entahlah, saya kira gak banyak yang membahas ini dan disini saya cuma mencoba untuk menjabarkan apa yang ada di benak saya sejauh ini. Soalnya sebelumnya ada orang yang menganggap saya cuma mengais benang-benang pendek dan memaksa menyambungnya demi merangkai teori yang saya inginkan. Sekarang kita lihat sependek apa benang yang sudah saya tarik. Dan ini adalah salah satu untaiannya.
Sabtu, 12 Agustus 2017
Jumat, 02 Juni 2017
Non Linear
Selasa, 08 November 2016
Ketika Harapan Itu Masih Ada
Ini adalah hal yang sebenarnya ingin saya tulis beberapa bulan lalu, tapi gak pernah kesampaian karena sibuk menghabiskan waktu bersama anak dan laptop (iya laptop, bukan istri)
Lagipula aku mah apa atuh. Politisi bukan, pengamat politik bukan, seleb media sosial bukan, cuma orang keras kepala yang gak mau pakai kartu kredit dan menolak beli kopi di starbucks walau cuma terpisah beberapa puluh meter dari kantor :D
Beberapa bulan lalu saya dan istri saya membahas pilkada DKI yang saat itu belum ada nama-nama calonnya apalagi nomornya, dan waktu itu belum ada kisruh penistaan seperti hari ini
Istri saya saat itu berargumen "Bagi orang yang muak dengan partai agamis mungkin akan memilih Ahok kali ya"
Lagipula aku mah apa atuh. Politisi bukan, pengamat politik bukan, seleb media sosial bukan, cuma orang keras kepala yang gak mau pakai kartu kredit dan menolak beli kopi di starbucks walau cuma terpisah beberapa puluh meter dari kantor :D
Beberapa bulan lalu saya dan istri saya membahas pilkada DKI yang saat itu belum ada nama-nama calonnya apalagi nomornya, dan waktu itu belum ada kisruh penistaan seperti hari ini
Istri saya saat itu berargumen "Bagi orang yang muak dengan partai agamis mungkin akan memilih Ahok kali ya"
Selasa, 28 Juni 2016
Bohongi saya dengan cara yang berbeda
Di jaman wall post hari gini masih nulis blog? Yah saya emang selalu menjadi orang klasik di setiap masa. Some people know that :D
Jadi tulisan ini bukanlah kisah cinta walau sepertinya cocok buat jadi judul novel drama. Kalimat dalam judul tulisan ini adalah komentar yang pernah saya tulis di wall post teman saat kami berdiskusi mengenai siapa yang lebih layak memimpin negeri ini pada masa pilpres 2014 lalu (iya pilpres.. bosen bosen dah). Opini yang beredar luas saat itu - yang juga turut mempengaruhi opini teman-teman saya - adalah pelabelan jokowi sebagai seorang pembohong. Gak usah diceritakan lagi bagaimana label itu bisa tersemat, saya rasa sudah pada paham semua. Dan saya pikir sebagian dari masyarakat saat ini pun banyak yang masih berpikiran sama dan akhirnya saya bisa melihat bahwa betapa banyak orang merasa takut untuk dibohongi. Bagi saya pribadi kalau mau sedikit melihat lebih luas, berapa persen sih politikus yang benar-benar jujur dalam mengemban tugasnya? Bukankah kita sepakat bahwa selama ini dibohongi oleh banyak politikus? Dan kalau jokowi adalah seorang politikus pembohong, lalu apa bedanya dengan politikus-politikus lainnya? Makanya saat itu saya memberi komentar : setidaknya bohongi saya dengan cara yang berbeda, karena saat itu saya lihat jokowi mampu memulai dengan cara yang berbeda
Selasa, 20 Mei 2014
Capres Goblok
Tentu saja yang saya maksudkan tidak lain dan tidak bukan adalah Jokowi. Mungkin ada yang masih ingat dulu Jokowi saat menjabat sebagai walikota Solo pernah dikatakan goblok oleh gubernur Jawa Tengah karena tidak mengizinkan pendirian sebuah mall di kotanya. Sebuah keputusan yang melawan mainstream dan memang bisa dianggap goblok bagi banyak orang pintar diluar sana. Namun kenyataannya, beberapa bulan kemudian Jokowi bahkan menduduki posisi yang mungkin baru bisa diimpikan oleh para gubernur daerah lain.
Langganan:
Postingan (Atom)