Kamis, 24 Mei 2012

And she is my beautiful daughter

Tanggal 25 April 2012 pukul 4.20 alhamdulillah gadis kecilku itu menarik nafasnya yang pertama..


Seminggu kemudian barulah kami memutuskan untuk memberinya nama Ghayda Adilla Minsanuriah dengan panggilan singkatnya Ayda. Nama yang bahkan awalnya saya sendiri susah untuk mengingatnya haha.. Ghayda, nama tak lazim yang disodorkan oleh bundanya pada kenyataannya masuk kedalam 1000 nama bayi populer yang digunakan di Inggris. Kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang bermakna wanita yang lembut. Sementara Adilla berasal dari kata adil dengan arti yang sama dan saya sendiri menganggap kata tersebut sebagai singkatan dari nama kedua orang tuanya. Untuk kata Minsanuriah tidak ada makna khusus dari kata ini selain bahwa Sanuriah merupakan nama nenek buyutnya Ayda dari garis walid dan opung laki-lakinya. Nama seorang sosok ibu yang tampaknya masih melekat di ingatan opungnya sehingga menjadi salah satu nama yang direkomendasikan sebagai nama anak kami. Saya putuskan untuk disematkan saja menjadi Minsanuriah (min=dari) dan jadinya kurang lebih berarti "dari buyut Sanuriah". Jika digabungkan nama tersebut diharapkan bermakna "Gadis lembut yang adil dari buyut Sanuriah". Mungkin ada yang berpikir bahwa saya cukup egois untuk mengambil nama buyut dari satu garis saja. Haha.. well indeed.. Bagaimanapun juga saya pikir Ayda sudah cukup untuk terlahir di tanah Minang, dan ia adalah seorang perempuan yang berarti ia mewarisi darah Minang ketimbang Mandailing - yang diambil dari garis keturunan laki-laki. Dan saya pun sudah tidak menambahkan nama Lubis dibelakang namanya. Biarkan keegoisan saya ini membuatnya selalu mengingat darah lain yang Ayda miliki.

"Barek bana! (berat amat)", komentar mertua pada istriku setelah mendengar nama lengkap Ayda. Menurut mereka namanya terlalu berat, entah berat bagaimana maksudnya. Kalau namanya diukir diatas batu gunung ya iyalah berat. Hmm.. mungkin memang berat, tapi tentunya tak kan seberat tantangan menjalani hidup di dunia. Setidaknya itu menjadi isyarat bahwa saya tidak akan pernah menjanjikan jalan yang mudah untuk ia tempuh. Bahkan saya membiarkan panggilan saya tetap sebagai "walid" dan tidak berniat menggantinya jadi "papa","pipi","pupu" dan lainnya yang lebih mudah untuk dilafazkan. "You need to try harder, my daughter!" paling-paling ntar awalnya cuma bisa bilang "alit" :D. Dan seberat apapun itu, saya banyak berharap Ayda akan menjadi anak yang kuat dan tegar untuk menempuh jalan lurus yang telah ditetapkan padanya dan ia tak perlu khawatir akan dukungan karena kami adalah orang terdepan yang selalu mendukungnya. Love you my daughter.. :-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar